Aceh Utara — Kondisi para pengungsi banjir yang menempati bilik-bilik darurat di sepanjang jalur Simpang Dama hingga Kuala Cangkoi Lapang kian memprihatinkan. Anak-anak dan lanjut usia dilaporkan mulai terserang penyakit akibat buruknya kondisi tempat tinggal dan minimnya fasilitas dasar.
Hal itu disampaikan relawan Laziskahmi, Lailan Fajri Saidina, S.Sos., M.Sos., kepada wartawan, Rabu (3/12/2025). Ia menyebutkan, para pengungsi terpaksa tinggal di bilik darurat yang dibangun di sisi kiri dan kanan jalan, dengan kondisi kesehatan dan sanitasi yang jauh dari layak.
“Sepanjang yang kami pantau dari Sp. Dama sampai Kuala Cangkoi, pengungsi—terutama anak-anak dan lansia—sudah mulai terserang penyakit. Mereka tinggal di bilik darurat dengan kondisi yang sangat memprihatinkan,” ujar Lailan.
Berdasarkan pengakuan warga kepada relawan hingga Selasa (2/12) sekitar pukul 21.00 WIB, belum tersedia pos layanan kesehatan dari pemerintah di lokasi pengungsian. Selain itu, pasokan air bersih, makanan, dan kebutuhan dasar lainnya juga belum terpenuhi secara memadai.
Di beberapa titik pengungsian, relawan bahkan kerap dihentikan warga yang berharap bantuan segera datang. “Ada yang bertanya kepada kami, ‘Ada beras sedikit, Pak?’ atau ‘Ke mana pemerintah?’ Ini menunjukkan betapa mendesaknya bantuan bagi mereka,” kata Lailan.
Ia berharap pemerintah dan seluruh pihak terkait dapat segera turun tangan secara nyata agar kondisi para pengungsi dapat segera tertangani dengan baik dan tidak semakin memperburuk keadaan kesehatan mereka.[*]
