Banda Aceh — Sejumlah ruas jalan nasional di Provinsi Aceh mengalami kerusakan berat hingga terputus akibat banjir bandang dan longsor yang melanda beberapa wilayah dalam beberapa hari terakhir. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh melaporkan bahwa sedikitnya enam ruas utama masih terputus dan membutuhkan penanganan darurat.
Akses Jalan Masih Terputus
BPJN Aceh merinci beberapa titik yang hingga kini belum bisa dilalui karena kerusakan jembatan maupun badan jalan:
1. Ruas Meureudu – Batas Pidie Jaya/Bireuen terputus akibat runtuhnya oprit Jembatan Krueng Meureudu. Penanganan darurat ditargetkan selesai 12 Desember 2025.
2. Ruas Kota Bireuen – Batas Bireuen/Aceh Utara terputus setelah satu bentang Jembatan Krueng Tingkeum di Kuta Blang runtuh. Akses sementara menggunakan jembatan bailey di Awe Geutah masih terbatas. Penyelesaian jalur alternatif ditargetkan 16 Desember 2025.
3. Ruas Kota Bireuen – Batas Bireuen/Bener Meriah terputus karena oprit Jembatan Teupin Mane amblas. Penimbunan dan pemasangan bailey sedang berlangsung dengan target 10 Desember 2025.
4. Ruas Batas Bireuen/Bener Meriah – Batas Bener Meriah/Aceh Tengah mengalami kerusakan serius: lima jembatan putus serta longsor di beberapa titik. Mobilisasi bailey dijadwalkan 11 Desember 2025, setelah Jembatan Teupin Mane selesai.
5. Ruas Batas Gayo Lues/Aceh Tenggara – Kota Kutacane terputus akibat dua jembatan rusak dan longsor pada badan jalan. Bailey diharapkan tiba dari Medan pada 8 Desember 2025.
6. Ruas Batas Aceh Tengah/Nagan Raya – Lhok Seumot – Jeuram juga terputus setelah Jembatan Krueng Beutong ambruk. Pembukaan akses darurat melalui jalan kebun sedang dikerjakan dengan target selesai 17 Desember 2025.
Akses yang Sudah Bisa Dilalui
BPJN Aceh juga menyampaikan bahwa beberapa ruas jalan strategis telah kembali terhubung:
1. Jalur Banda Aceh – Meureudu kembali dapat dilalui.
2. Batas Lhokseumawe/Aceh Utara – Kota Langsa telah dibersihkan dari sedimen, dengan penyempurnaan hingga 10 Desember 2025.
3. Kota Langsa – Kota Kuala Simpang sedang dalam penanganan sedimen dengan target 9 Desember 2025.
4. Kota Kuala Simpang – Batas Provinsi Sumut telah dapat dilalui kendaraan besar sejak 3 Desember, meski signal komunikasi terbatas. Pembersihan ditargetkan selesai 10 Desember 2025.
5. Sp. Uning – Uwaq – Batas Aceh Tengah/Gayo Lues – Blangkejeren kini dapat dilintasi sepeda motor. Pembukaan jalur roda empat ditargetkan tuntas 15 Desember 2025.
6. Kota Kutacane – Batas Provinsi Sumut sudah terhubung kembali.
7. Genting Gerbang – Celala – Batas Aceh Tengah/Nagan Raya dapat dilalui kendaraan roda dua. Perbaikan menuju Jembatan Krueng Beutong masih berlangsung hingga 17 Desember 2025.
BPJN Aceh menyatakan bahwa seluruh upaya penanganan darurat dilakukan secara bertahap, mengingat intensitas kerusakan yang tinggi serta kondisi cuaca yang masih tidak stabil di beberapa daerah.[*]
