Aceh Utara – Sejumlah mantan kombatan GAM di wilayah Kecamatan Nibong menyayangkan sikap perusahaan Pema Global Energi (PGE) dalam pendistribusian bantuan pasca banjir yang melanda beberapa gampong di kawasan tersebut. Mereka menilai desa-desa pedalaman yang terdampak cukup parah justru luput dari perhatian.
Pang Rasyidin, salah satu tokoh eks kombatan di Nibong, mengungkapkan bahwa beberapa gampong pedalaman seperti Seuleunyok, Tanjong Putoh, Alue Ie Mirah, Maddi, Alue Ngom, Alue Panah, Bumban yang mengalami kerusakan cukup serius. Bahkan, akses jalan menuju beberapa lokasi sempat terputus akibat luapan air dan tumpukan material banjir.
“Kami sangat menyayangkan sikap PGE. Bantuan memang ada, tapi tidak merata. Desa-desa pedalaman yang justru paling parah terdampak malah tidak tersentuh. Padahal masyarakat sangat membutuhkan dukungan logistik, obat-obatan, serta perbaikan akses,” keluh Pang Rasyidin, Kamis (04/12/2025).
Hal senada juga disampaikan oleh Tgk. Abdurrahman, Mukim Paya. Ia menegaskan bahwa pasca banjir, masyarakat di wilayah mukimnya masih kekurangan kebutuhan dasar. Sementara beberapa wilayah yang aksesnya mudah justru lebih dulu mendapatkan perhatian.
“Ini bukan soal besar kecilnya bantuan, tetapi soal keadilan penyaluran. Desa yang jauh jangan sampai terabaikan. Kami berharap perusahaan dan pihak terkait lebih peka terhadap kondisi masyarakat pedalaman,” ujar Tgk. Abdurrahman.
Ia menambahkan bahwa banjir kali ini bukan hanya merusak pemukiman, tetapi juga berdampak pada lahan pertanian dan perkebunan masyarakat, sehingga dibutuhkan penanganan yang lebih serius dan terarah.
Para tokoh masyarakat berharap PGE serta pihak pemerintah dapat segera melakukan evaluasi dan memastikan bantuan berikutnya benar-benar menjangkau seluruh wilayah terdampak, tanpa terkecuali.[AH]
