Banda Aceh - Gubernur Aceh, Mualem, mengingatkan seluruh bupati dan walikota di provinsi ini untuk tidak bersikap pasif menghadapi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor. Dia mengecam sikap “cengeng” atau pasif, dan meminta mereka turun langsung membantu masyarakat yang terdampak.
Mualem menegaskan bahwa jika ada pejabat daerah yang merasa tidak mampu menjalankan tugas dalam situasi darurat bencana, “lebih baik mengundurkan diri saja.” Dia menekankan pentingnya respons cepat dan inisiatif — bukan mengeluh atau lari dari tanggung jawab — demi meringankan beban warga terdampak.
Menurut Mualem, seperti yang dikutip pada cnnindonesia.com, Kamis (4/12/2025), sejumlah kabupaten/kota di Aceh telah menghadapi kerusakan parah akibat banjir dan longsor — termasuk rusaknya rumah, infrastruktur, dan isolasi wilayah. Oleh karena itu, semua instansi terkait harus ikut turun tangan aktif, mulai dari penyaluran bantuan darurat seperti sembako hingga koordinasi penanganan korban.
Pernyataan ini sekaligus menjadi panggilan bagi seluruh kepala daerah: dalam kondisi krisis, dibutuhkan keberanian, ketegasan, dan aksi nyata — bukan keluh kesah. Mualem menyampaikan bahwa masyarakat membutuhkan kepastian dan tindakan cepat dari pemimpin daerah, agar dampak bencana bisa diminimalkan.[*]